1. Pengertian tanaman
Transgenik
Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah direkayasa
bentuk maupun kualitasnya melalui penyisipan gen atau DNA binatang, bakteri,
mikroba, atau virus untuk tujuan tertentu.
Organisme transgenik adalah organisme yang mendapatkan
pindahan gen dari organisme lain. Gen yang ditransfer dapat berasal dari
jenis/spesies lain seperti bakteri, virus, hewan, atau tanaman lain.
2. Proses melakukan Transgenik
Susunan materil genetic diubah dengan jalan menyisipkann gen
baru yang unggul ke dalam kromosomnya. Tanaman transgenik memiliki kualitas
lebih dibanding tanaman konvensional, kandungan nutrisi lebih tinggi, tahan
hama, tahan cuaca, dsb.
Teknik rekayasa genetika sama dengan pemuliaan tanaman; yaitu
memperbaiki sifat-sifat tanaman dengan menambah sifat-sifat ketahanan terhadap
cekaman hama maupun lingkungan yang kurang menguntungkan.
3. Tujuan Transgenik
Tujuan memindahkan gen tersebut untuk mendapatkan organisme
baru yang memiliki sifat yang lebih baik.
4. Dampak negatif
1.
Berubahnya
urutan informasi genetik yang dimiliki, maka sifat organisme yang bersangkutan
juga berubah.
2.
Kemungkinan
adanya bakteri hasil rekayasa yang lolos lab atau pabrik yang dampaknya tidak
dapat diperkirakan.
3.
Dapat
menimbulkan keracunan atau alergi.
4.
Bakteri
yang masuk ke tubuh sebagian besar adalah bakteri yang tahan antibiotik
5. Dampak positif
1.
Rekayasa
transgenik dapat menghasilkan produk lebih banyak dari sumber yang lebih
sedikit.
2.
Rekayasa
tanaman dapat hidup dalam kondisi lingkungan ekstrim sehingga lebih mudah
dikembangkan dan mengurangi bahaya kelaparan.
3.
Makanan
dapat direkayasa agar terasa lebih lezat dan menyehatkan.
4.
Menghemat
devisa karena tanaman transgenik tidak membutuhkan banyak pestisida ataupun
bahan kimia lain.
5.
Mereduksi
kehilangan dan kerusakan
6.
Mengurangi
resiko gagal panen
TOMAT
Sifat yang telah dimodifikasi :
proses pelunakan tomat diperlambat sehingga tomat dapat disimpan lebih lama dan
tidak cepat busuk.
Modifikasi : gen khusus yang disebut
antisenescens ditransfer kedalam tomat untuk menghambat enzim poligalakturonase
(enzim yang mempercepat kerusakan dinding sel tomat). Selain menggunakan gen
dari bakteri E. Coli, tomat transgenik juga dibuat dengan memodifikasi gen yang
telah dimilikinya secara alami.
Contoh:
Tomat Flavr Savr
1.
Ikan flounder mempunyai gen antbeku yang disebut dengan
genantisenescensyang dapat menghambat enzim poligalakturonase yang mempercepat
kerusakan dinding sel tomat. Gen ini dipandahkan dari kromosom dalam sel ikan
flounder
2.
DNA rekombinan yang mengandung gen antibeku ini
kemudian ditanam kembali pada bakteri Escherichia coli
3.
Tahap selanjutnya diawali dengan isolasi DNA sel tomat
terlebih dahulu yang dilakukan dengan cara menghaluskan batang tomat dalam
nitrogen cair untuk melepaskan isi sel. Isi sel kemudian ditempatkan dalam
tabung reaksi, lalu disentrifugasi. Selama sentrifugasi, isi sel terpisah
kedalam dua lapisan dimana salah satunya adalah lapisan DNA. Lapisan ini
kemudian dipisahkan dari tabung, kemudian ditambahkan enzim restriksi, yaitu
ECO R1 yang berfungsi memotong di lokasi DNA yang spesifik.
4.
Sel tanaman diinfeksi dengan bakteri tersebut. Setelah
itu ditambahkan enzim ligase ke dalam DNA tomat dan plasmid untuk menyambungkan
DNA, sehingga dapat lengket. Hasilnya, gen anti beku yang ada pada plasmid yang
terdapat pada bekteri bergabung dengan DNA sel tanaman tomat
PADI
Sifat yang telah dimodifikasi :
mengandung provitamin A (beta-karotena) dalam umlah tinggi
Modifikasi : gen dari tumbuhan
narsis, jagung, dan bakteri erwinia disisipkan pada kromosom padi.
PEPAYA
Sifat yang telah dimodifikasi
:Resisten terhadap virus tertentu, contohnya papaya ringspot virus (
PRSV ).
Modifikasi : Gen yang menyandikan
selubung virus PRSV ditransfer kedalam tanaman pepaya.
MELON
Yang telah dimodifikasi : Buah tidak
cepat membusuk.
Modifikasi : Gen baru bakteriofag T3
diambil untuk mengurangi pembentukan hormon etilen (Hormon yang berperan dalam
pematangan buah) di melon.
GANDUM
yang telah dimodifikasi : resisten
terhadap terhadap penyakit hawar yang disebabkan cendawan Fusarium.
Modifikasi : Gen penyandi enzim
kitinase (pemecah dinding sel cendawan) dari jelai (barley) ditransfer
ketanaman gandum.
5. Hasil transgenik yang tidak
aman
Varietas jagung Bt generasi pertama
Monsanto (MON 810 dan MON 863) meracuni hati dan ginjal.
NK 603 memiliki residu dari Roundup
yang akan menghambat fungsi normal dari organ reproduksi.
7. Cara mendeteksi tanaman
transgenik
Untuk
membedakan tanaman transgenik dengan tanaman alamiah lainnya, telah
dikembangkan beberapa teknik dan perangkat uji.
a)
Dengan menggunakan strip aliran – lateral ( semacam
tongkat ukur )
Benih
tanaman yang akan diuji dihancurkan terlebih dahulu kemudian strip tersebut
dicelupkan kedalamnya. Apabila dalam waktu 5 – 10 menit muncul dua garis pada
strip maka sempel tersebut positif merupakan tanaman transgenik.
b)
Menggunakan reaksi berantai polimerase ( PCR ) dan
ELISA ( enzyme-linked immunosorbent assay
)
Uji PCR merupakan salah satu metode diagnostik
molekular yang mendeteksi DNA atau gen pada tanaman transgenik secara langsung.
Sementara ELISA dan strip- lateral merupakan metode imunodignostik yang
mendeteksi protein hasil ekspresi gen pada tanaman transgenik.